loading...
loading...
WARTAPGRI.COM - Sudah tahukah anda sahabat pembaca setia info Wartapgri, bahwa Menurut Sofian Efendi : Lebih Dari 1,5 Juta Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Indonesia Tidak Kompeten. Mari simak penjelasannya untuk lebih jelasnya berikut ini.
Lebih dari 1,5 juta Aparatur Sipil Negara (ASN) di Indonesia memiliki kompetensi rendah. Hal ini diungkapkan oleh Ketua Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) Sofian Effendi. Meski begitu, pemerintah tetap harus menggaji para PNS ini.
Ketua Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) Sopian Efendi
"Lebih dari sepertiga pegawai negeri sipil (PNS) low competence dan harus digaji," ungkap Sofian di Yogyakarta, pada Senin, 2 Januari 2017.
Menurut Sofian, jumlah PNS di Indonesia per Juni 2015 yakni sebanyak 4,5 juta orang atau 1,9 persen dari jumlah penduduk. Sofian mengatakan kondisi tersebut dipicu dengan kebijakan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono pada tahun 2004 yang mengangkat 1,1 juta tenaga honorer menjadi PNS.
SILAHKAN DOWNLOAD APLIKASI INFO PENDIDIKAN INDONESIA UNTUK MEMUDAHKAN ANDA MENGAKSES INFORMASI DUNIA PENDIDIKAN, ASN/PNS, INFO HONORER, KEMENTERIAN, LOKER, DLL PADA HP ANDROID ANDA DI GOOGLE PLAYSTORE. ATAU ANDA TINGGAL KLIK LINK BERIKUT https://play.google.com/store/apps/details?id=com.wWARTAPGRI TERIMA KASIH.
Sofian menuturkan rendahnya mutu ASN menjadi perhatian secara khusus karena memengaruhi kinerja dan pelayanan kepada publik. KASN, kata dia, berharap Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat ini tidak menyetujui usul fraksinya. Seperti yang diketahui, DPR tengah mengusulkan revisi UU ASN yang jika disetujui akan terealisasi pada 2017, terkait pengangkatan langsung PNS.
"Kekhawatirannya akan bertambah jumlah PNS yang low competence dan indeks membangun ASN Indonesia bisa di bawah Myanmar," ujar Sofian.
Dia juga mengungkapkan berdasarkan indeks membangun aparatur negara, Indonesia memiliki nilai 46, dari skala 0 sampai 100. Posisi itu di bawah Singapura, Malaysia, Filipina, dan Vietnam.
Baca Juga :
- TERNYATA BANYAK SEKALI PERTIMBANGAN DPR RI HINGGA REVISI UU ASN BELUM JUGA DISAHKAN
- MULAI JANUARI 2017 TUNJANGAN PENGHASILAN PEGAWAI (TPP) KHUSUSNYA TENAGA PENDIDIKAN AKAN MENGALAMI PENINGKATAN
- PT TASPEN (PERSERO) TENGAH MEMBUKA LOWONGAN KERJA BESAR-BESARAN. INI DIA SYARATNYA.
"Nilai Singapura paling tinggi, yakni 100, dan Vietnam yang pernah luluh lantak akibat perang pun ternyata lebih baik ASN-nya ketimbang Indonesia," beber dia.
Sofian juga menilai, sistem merit masih ideal untuk diterapkan ketika menyeleksi ASN. Sistem merit adalah kebijakan dan manajemen SDM Aparatur yang berdasarkan kualifikasi, kompetensi, dan kinerja secara adil dan wajar, tanpa membedakan latar belakang politik, ras, warna kulit, agama, asal usul, jenis kelamin, status pernikahan, umur, ataupun kondisi kecacatan.
Sofian menambahkan, komposisi PNS juga harus sesuai dengan kebutuhan dan penyebarannya lebih merata mengingat saat ini masih timpang karena sebagian besar bekerja di Pulau Jawa dan perkotaan.
Sumber : http://regional.liputan6.com
Demikian informasi yang dapat kami bagikan kepada rekan-rekan pembaca info Wartapgri terkait dengan ungkapan Ketua Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) Sofian Efendi : Lebih Dari 1,5 Juta Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Indonesia Tidak Kompeten ini. Semoga bermanfaat dan terima kasih atas kunjungan anda.
loading...
0 Response to "SOFIAN EFENDI : LEBIH DARI 1,5 JUTA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) DI INDONESIA TAK KOMPETEN DAN HARUS DIGAJI"
Posting Komentar